Jumat, 27 Maret 2015



LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
MENGENTRI DATA PERSEDIAAN PERALATAN KANTOR
DI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Uji Kompetensi Keahlian ( UKK ) Tahun Pelajaran 2014/2015

Logo SMKN 1 Depok.png

Oleh :
ATIN LAILY JANAH
NISN. 9965230834

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI KEUANGAN
SMK NEGERI 1 DEPOK
Jl.Raya Tapos Gg.Bhakti Suci No.100 Kel.Cimpaeun Kec.Tapos, Depok
Telp.(021) 87907233
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
MENGENTRI DATA PERSEDIAAN PERALATAN KANTOR
DI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Tahun Pelajaran 2014/2015


j0101856
 







oleh :
ATIN LAILY JANAH
NISN.9965230834

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI KEUANGAN
SMK NEGERI 1 DEPOK
Jl. Raya Tapos Gg. Bhakti Suci No. 100 Kel. Cimpaeun Kec. Tapos, Depok
Telp. (021) 87907233


IDENTITAS SISWA
2.      Nomor Induk Siswa                : 9965230834
3.      Program Kejuruan                   : Akuntansi
4.      Tempat Tanggal Lahir             : Bogor, 4 September 1996
5.      Alamat Tinggal                       : Jl. Raya Tapos Gg. Langgar Rt 01 Rw 02                                                      No.61 Kec. Tapos Kel. Tapos Kota Depok
6.      Tempat Prakerin                      : Dinas Pertanian dan Kehutanan
7.      Tanggal Mulai Prakerin           : 2 Januari 2014
8.      Ditempatkan Di bagian           : Kasubbag Umum dan Kepegawaian
9.      Tanggal Selesai Prakerin         : 28 Februari 2014



                                                                        Depok,...............................2014
Penulis,


Atin Laily Janah
NISN. 9965230834

IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI
1.      Nama Instansi                   : Dinas Pertanian dan Kehutanan
2.      Bidang Usaha                   : Pertanian dan Kehutanan
3.      Alamat                              : Jl. Bersih Kel.Tengah, Kec.Cibinong,                                                       Cibinong – Bogor 16914
4.      Telepon                             : (021) 8760050
5.      Nama Pimpinan                 : Ir. H. M. Zairin, MP
6.      Nama Pembimbing            : Lilis Ceceh
7.      Waktu Pelaksanaan           : 02 Januari s/d 28 Februari 2014



Depok, ...................................... 2014
Kasubbag umum dan kepegawaian
   


R. Suhartono. SP
NIP. 1970042772002121002

DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
Jl. Bersih Kel.Tengah, Kec.Cibinong, Cibinong – Bogor 16914

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) ini telah
diperiksa dan disetujui pada :
Tanggal ………. Bulan …………………. Tahun  2014
  Dinas Pertanian dan Kehutanan
j0101856 




Kasubbag umum dan kepegawaian                        Pembimbing


R. Suhartono. SP                                                      Lilis Ceceh
NIP. 1970042772002121002                                     NIP. 198010142010012001  
LAPORAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH
Laporan Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) ini telah diperiksa dan disetuji pada :
Tanggal ………. Bulan ………………. Tahun 2014    
 Oleh
            Pembimbing Teknis,                                        Pembimbing Materi,
        
Mida, S.Pd                                                     Endang Tri Astuti, SE
            NUPTK. 6958754657300012                        NIP. 196404272008012001

            Wakil Kepala Sekolah                                     Kepala Kompetensi
            Bidang Hubungan Industri,                            Keahlian Akuntansi


            Ma’mun, S.Pd,M.M                                      Lusi Triana, S.Pd, M.M
            NIP. 196306071990221001                           NIP. 197201061995122001
Mengetahui
Kepala Sekolah

Dra. Hj. Asma Intan, MM
NIP. 195808181986032005
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini telah diujikan
Pada
Tanggal :             Bulan :                      Tahun : 2014



Nama Penguji                                                 Tanda Tangan
1.                                                                        1.
2.                                                                        2.
3.                                                                        3.
4.                                                                        4.
SMK Negeri 1 Depok




MOTTO

“ Biasakan Hidup Jujur Karena Jujur Merupakan Hal Awal untuk Dipercaya Orang “
Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras
 Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan  laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN) dengan judul “Mengentry Data Persediaan Peralatan Kantor “. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai bahan tindak lanjut Penulis dalam laporan Praktik Kerja Industri yakni dalam uji laporan sekolah.
Penyusunan karya tulis ini berdasarkan data dan informasi serta pengetahuan baik dari pengetahuan teori maupun praktik, yang diperoleh selama penulis mengikuti Praktik Kerja Industri selama dua bulan terhitung dari tanggal 2 Januari 2014 sampai dengan 28 Februari 2014 di Kantor Dinas Pertanian Dan Kehutanan. Pada Kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan baik.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada  :
1.      Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan baik walaupun masih terdapat banyak kekurangan.
2.      Kedua orang tua penulis yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
3.      Ibu Dra. Hj. Asma Intan, MM , sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Depok.
4.      Ibu Lusi Triana, S.pd, MM, selaku Kepala Program Akuntansi SMK Negeri 1 Depok.
5.      Ibu Endang Tri Astuti, SE, selaku Pembimbing Materi SMK Negeri 1 Depok.
6.      Ibu Mida, S.Pd, selaku Pembimbing Teknis SMK NEGERI 1DEPOK.
7.      Bapak / Ibu guru SMK Negeri 1 Depok.
8.      Ir. H. M. Zairin, MP, selaku Pimpinan di Dinas Pertanian dan Kehutanan.
9.      Lilis Ceceh, selaku Pembimbing di Dinas Pertanian dan Kehutanan.
10.  Bapak R. Suhartono. SP, yang telah membimbing dan memberi tugas selama Prakerin di Dinas Pertanian dan Kehutanan.
11.  Teman-teman dan Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan laporan.





Penulis menyadari bahwa laporan hasil prakerin ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Penulis mengharpkan kritik dan saran yang membangun diri pembaca semoga laporan hasil prakerin ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Depok, ……………………………2014
                 Penulis,


Atin Laily Janah
NISN. 9965230834









DAFTAR ISI

Identitas Siswa .............................................................................................  i
Identitas Instansi  .........................................................................................  ii.....................................................................................................................                                                                                                                                                                                                            
Lembar Pengesahan dari Instansi .................................................................  iii
Lembar Pengesahan dari Sekolah .................................................................  iv
Lembar Pengesahan  Penguji ........................................................................  v
Lembar Motto ...............................................................................................  vi
Kata Pengantar .............................................................................................  vii
Daftar Isi .......................................................................................................  x

BAB I             PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul ....................................................  1
B. Latar Belakang Prakerin ...................................................  2
C. Tujuan Penulisan Laporan ................................................  5
D. Metode Penyusunan Laporan ..........................................  7
E. Sistematika Penyusunan Laporan .....................................  8

BAB II            TINJAUAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Berdirinya Instansi ..............................................  9
B. Organisasi/Struktur Instansi .............................................  19
C. Tata Tertib Kerja Instansi .................................................  21
D. Disiplin dan Keselamatan Kerja Instansi .........................  22
BAB III          URAIAN PELAKSANAAN KERJA
A. Landasan Teoritis .............................................................  24
B. Uraian Pelaksanaan Praktik Kerja di Instansi ..................  33
C. Manfaat yang diperoleh dari Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri .......................................................  36

BAB IV          PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................  38
B. Saran ................................................................................  39

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Alasan Pemilihan Judul
Alasan penulis memilih judul laporan ini adalah penulis telah mendapat pembelajaran diluar sekolah yaitu Di Dinas Pertanian dan Kehutanan tentang Mengentri Data Persediaan Peralatan Kantor Di Dinas Pertanian dan Khutanan. Bahwa begitu pentingnya sebuah data persediaan yaitu berupa buku laporan perkembangan fisik dan keuangan. Buku laporan ini selain menjadi suatu bukti kepemilikan yang sah juga lebih menjamin kebenaran isi dari data persediaan peralatan kantor tersebut dihadapan hukum maupun fisik dan fungsinya. Hanya saja di Dinas Pertanian dan Kehutanan memiliki bentuk asli yang bertuliskan laporan perkembangan fisik dan keuangan.
Menu program persediaan di Dinas Pertanian dan Kehutanan yang digunakan dapat untuk membantu mengelola persediaan yang ada di Dians Pertanian dan Khutanan  secara tepat dan akurat di mana dapat mengecek barang-barang yang akan di beli dan dengan pengaturan menajemen persediaan yang baik, mengelola jumlah persediaan, nilai nominal anggaran suatu barang serat penyusunannya, menetapkan harga jual dan menyediakan atau merakit barang yang akan di beli menjadi satu satuan yang kompleks beserta harga yang ditetapkan.
Penulis juga telah melakukan praktik kerja di perusahaan ini dan laporan ini merupakan bagian dari setiap pekerjaan yang ada di Perusahaan ini. Dalam pemilihan judul ini merupakan salah satu bagian dari pelajaran yang penulis pelajari mengenai “Mengentri Data Persediaan Peralatan Kantor” di Dinas Pertanian dan Kehutanan.

B.     Latar Belakang Prakerin
Sesuai dengan ketetapan dan kurikulum, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Akuntansi, maka siswa atau siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Depok diwajibkan melaksanakan Prakerin untuk memenuhi salah satu Program mata diklat yang diujikan pada Uji Kompetensi Keahlian.
Selain untuk memenuhi persyaratan Uji Kompetensi Keahlian tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, Praktik Kerja Industri juga suatu pendekatan dimana setiap siswa atau siswi mengalami proses belajar melalui Praktik Kerja Industri secara langsung di dunia kerja yang sesungguhnya. Atas dasar itulah maka kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sekolah Menengah Kejuruan harus melibatkan dunia usaha atau dunia industri sebagai institusi pasangan yang dapat berperan aktif untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan guna menambah pengetahuan khususnya di bidang keahliannya masing – masing dan dapat menambah pengalaman serta keprofesionalan dalam melakukan suatu bidang pekerjaan supaya menjadi tenaga kerja yang berkualitas unggul di masa mendatang yang diantaranya melalui kegiatan Praktik Kerja Industri.
                                                                                                                  Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan keahliaan Professional yang memudahkan secara sistematika dan sinkronisasi pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah mencapai suatu tingkatan professional tertentu.

1.      Pengertian Prakerin.
PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan atau pun untuk meningkatkan mutu siswa - siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa - masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semangkin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa sekarang ini.
Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri tidak mengalami kendala dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktik kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini diharapkan setiap siswa - siswi mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan di Dunia Usaha atau pun di Dunia Industri agar siswa - siswi tersebut dapat mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa - siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia Usaha atau dunia Industri sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia industri.
Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik akan dan bagaimana kehidupan di dunia kerja. disamping ajang uji coba ilmu yang ia pelajari. Melalui prakerin siswa diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata dan aturan di dunia industry atau usaha, sehingga ketika ia nantinya tamat ia sudah benar-benar siap bekerja baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan mental.

2.      Tujuan Prakerin
Tujuan diadakan pelaksanakan Praktik Kerja industri (PRAKERIN) bertujuan untuk :
a.       Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
b.       Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profosional yang di perlukan siswa untuk memasuki dunia usaha.
c.        Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas terhadap siswa sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yag sesungguhnya.
d.       Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja industri ( PRAKERIN ).
e.       Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

C.    Tujuan Penulisan Laporan
            Penyusunan Laporan ini berkaitan erat dengan diadakannya Praktik Kerja Industri (Prakerin), dan dijadikan salah satu bentuk implementasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan ketentuan Undang - Undang No. 2/1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Keputusan Mendiknas No. 080/UU/1999, tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, bahwa “Penyelenggaraan Pendidikan dilakukan mulai 2 (dua) jalur pendidikan sekolah dan jalur diluar pendidikan sekolah”.                                    Adapun tujuan dari penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai bahan pertanggung jawaban bahwa telah melaksanakan Praktik Keja Industri (Prakerin).
b.      Sebagai salah satu syarat menempuh Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK Negeri 1 Depok Tahun Pelajaran 2014/2015.
c.      Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dapat yang diterapkan di dalam masyarakat.
d.     Siswa mengenal dunia industri sehingga menciptakan dasar pemikiran yang luas.
e.      Sebagai tinjaun penilaian para penguji.

Penyusunan laporan ini disajikan setelah melalui berbagai cara dalam pengumpulan data. Salah satunya adalah metode interview atau wawancara serta mengajukan pertanyaan ataupun menanyakan kegiatan – kegiatan pada tempat prakerin yang penyusun belum pahami maksud dan tujuannya kepada para karyawan yang terlibat langsung dengan objek penulisan guna mendapatkan petunjuk dan keterangan.







D.    Metode Penyusunan Laporan
      Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dan bagaiman cara penulis mendapatkan data–data tersebut, penulis dapatkan dari:
a.      Observasi yaitu metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
b.      Wawancara/ Interaksi yaitu penulisan melakukan Tanya jawab secara langsung kepada pihak yang terkait di tempat prakerin.
c.       Pengenalan langsung penulis dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri.
d.     Search to internet yaitu hal ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan dan menambah data dengan mencari data dalam media internet dengan mengutamakan sumber yang terpercaya dan akurat.
e.       Metode Studi Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara mendapatkan data – data dan informasi yang sifatnya membantu dalam penyusunan laporan ini.







E.     Sistematika Penyusunan Laporan
Adapun sistematika pada laporan ini berisi tentang :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini memaparkan tentang: Alasan Pemilihan judul, Latar Belakang Prakerin, Tujuan Penulisan Laporan, Metode Penyusunan Laporan, Sistematika Penyusunan  Laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM                                                                          
Adapun bab tinjauan umum ini berisi Tentang : Sejarah singkat Berdirinya Dinas Pertanian dan Kehutanan, Organisasi/Stuktur Instansi, Tata Tertib Kerja Instansi, Disiplin dan Keselamatan Kerja.
BAB III URAIAN PELAKSANAAN KERJA INDUSTRI
Bab uraian pelaksanaan kerja ini menjelaskan Tentang: Landasan Teoritis, Uraian Pelaksanaan Praktik Hasil Kerja di Instansi, Manfaat yang diperoleh dari Pelaksanaan Praktik Hasil Kerja Industri.
BAB IV PENUTUP
Bab penutup ini berisi Tentang : Kesimpulan dan Saran – saran
bagi Dunia Usaha dan Dunia Sekolah.
    DAFTAR PUSTAKA
    LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A.    Sejarah Berdirinya Instansi
1.      Sejarah Dinas Petanian (Distan)
Dinas Pertanian Kabupaten Bogor sudah berdiri sejak zaman Pemerintahan Jepang dengan nama Dinas Peyuluhan. Kantor tersebut membawahi semua kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor, dalam hal ini dapat dibuktikan dengan adanya laporan-laporan dalam bahasa Belanda dan Jepang. Setelah negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, maka Dinas Pertanian menjadi suatu badan di bidang pertanian yang menginduk kepada Depatermen Pertanian (Pemerintah RI di Jakarta).
Pada tahun 1948, Dinas Penyuluhan berubah nama menjadi Dinas Jawatan Pertanian Rakyat,mencakup keseluruhan wilayah di Pusat,Daerah Tingkat I, dan Daerah Tingakat II,Berdasarkan Perda Tingkat I Jabar No. 13/DPRD-GR/61 tentang Penyerahan Urusan Lapangan Perhanian Rakyat kepada Daerah Tingkat  II/Kota Praja di seluruh Jawa Barat.
Pada tahun  1967 hingga tahun 1970 Dinas Jawatan Pertanian Rakyat berubah namanya menjadi Dinas Jawatan Pertanian,sedangkan pada tahun 1971 hingga tahun 1983berubah menjadi Dinas Pertanian, berubah lagi tahun 1983 hingga tahun 2000 menjadi Dinas Pertanian Tanaman Pangan,dan pada tahun 2001 berdasarkan pada Perarturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2001 kembali menjadi Dinas Pertanian.
Semula dari tahun 1945 hingga tahun 1957 kantor Dinas Pertanian terletak di Jalan Juanda Bogor, kemuadian pindah ke Jalan Riau No: 3 Bogor,dan pada tahun 1998 hingga sekarang Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bogor berada di Jalan Bersih No : 7 Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Bogor.

2.      Sejarah Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun)
Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan penggabungan dari 2 (dua) dinas yaitu Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah (PKT) dengan Dinas Perkebunan (Disbun), berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 25 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bogor. Adapun struktur organisasinya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi Dinas Daerah, sedangkan tugas dan fungsinya dituangkan dalam Keputusan Bupati Bogor Nomor 6 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.
Dinas PKT dibentuk dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor No.09 Tahun 1994 tanggal 10 Maret 1994. Dinas PKT bertugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kehutanan yang diserahkan menjadi urusan rumah tangga daerah serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepadanya. Lima urusan Pemerintah Pusat di bidang kehutanan yang diserahkan kepada Pemerintah Derah Tingkat II adalah penghijauan dan konservasi tanah, persuteraan alam, perlebahan, hutan rakyat atau hutan milik, dan penyuluhan kehutanan.
Disbun pada mulanya merupakan Jawatan Karet Rakyat, berdiri pada tahun 1957/1958 yang khusus menangani bidang perkebunan karet rakyat. Pada tahun 1964, Jawatan Karet Rakyat dipindahkan ke Bandung karena harus berada di Tingkat I Propinsi. Sehubungan dengan adanya penyerahan dari pusat (Depdagri), maka Jawatan Karet Rakyat yang terletak di Bogor dialihkan ke Propinsi Tingkat I Jawa Barat yaitu di Kota Bandung dan beralamat di Jalan Surapati Nomor 67 Bandung. Pada Tahun 1969, Jawatan Karet Rakyat Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat, dan yang ada di Bogor menjadi kantor cabang-nya. Kemudian terjadi perubahan status Dinas Perkebunan di Bogor, yaitu dari kantor Dinas Perkebunan Daerah Tingkat II Bogor yang disahkan pada tanggal 5 Mei 1992 berdasarkan Perda Tingkat II Bogor Nomor 6 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Bogor, statusnya berubah menjadi dinas otonom Kabupaten Bogor berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 1997 tentang organisasi Tata Kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Bogor.


3.      Sejarah Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian (KIPP)
Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian (KIPP) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 41 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Bogor, sedangkan organisasi dan tata kerjanya diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 42 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Informasi dan Penyuluhan Pertanian.
           
4.      Sejarah Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut)
Pada Tahun2005, Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, dibentuklah Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) yang merupakan gabungan dari instansi yaitu Dinas Pertanian (Distan), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Distanhut), serta Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP).
Padatahun 2009, terjadi pemisahan antara jabatan structural dan jabatan fungsional penyuluh pada Distanhut.Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, dibentuklah Dinas Pertanian dan Kehutanan dengan Struktur organisasi tanpa penyuluh.
Adapun tupoksi penyuluhan ditangani oleh suatu badan khusus penyuluhan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bogor.
Dalam Melaksanakan sebagian tugas, tangung jawab dan wewenang teknis Dinas, maka dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebanyak 20 unit, yang terdiri dari 2 unit UPT Perbenihan (Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2008), 1 unit UPT Penembangan Tanaman Obat (Peraturan BupatiNomor 56 Tahun 2008) 2 unit UPT Alat Mesin Pertanian dan Kehutanan (Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2008),1 unit UPT Penembangan Teknologi Lahan Kering (Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2008), 3 unit UPT Peredaran Hasil Pertanian dan Kehutanan (Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2008) dan 11 unit UPT Pengembangan Teknologi Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan (Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2009).
            Pada tahun 2013, terjadi perubahan struktur organisasi pada UPT Pengembangan Teknologi, UPT Alsintan dan UPT Peredaran Hasil.Berdasarkan Peraturan Bupati Bogor Nomor 57 Tahun 2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, terdapat 16 unit UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil.
VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KAB.BOGOR






VISI & MISI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2009 - 2013

 


 











Pernyataan Visi di atas bermakna, yaitu :
1.      Daya saing; kemampuan untuk bersaing (competitiveness) atau menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik yang berkenaan dengan kemajuan pertanian maupun kehutanan, dapat dilihat dari kuantitas, kualitas, kontinyuitas, harga produk, pelayanan dan regulasi yang berlaku.
2.      Pertanian dan Kehutanan; Pertanian adalah suatu kegiatan produksi biologis untuk menghasilkan berbagai kebutuhan manusia, termasuk sandang, pangan dan papan, sedangkan Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.
3.      Berkelanjutan; mengoptimalkan manfaat dari sumberdaya alam dan manusia dalam pembangunan, dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia untuk meningkatkan hidupnya di satu sisi dengan pemeliharaan sumberdaya alam dan ekosistemnya di sisi lainnya.

Tujuan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor tahun 2009 – 2013 :
1.      Memajukan dan mendorong perkembangan sentra komoditas unggulan sesuai dengan spesifik lokasi.
2.      Meningkatkan pemenuhan kecukupan bahan pangan di masyarakat.
3.      Meningkatkan nilai tambah produk pertanian untuk kesejahteraan petani.
4.      Meningkatkan peranserta masyarakat dalam menjaga dan memelihara kelestarian alam.



Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, yaitu :
1.      Bertambahnya sentra komoditas unggulan, baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan sesuai dengan potensi masing-masing wilayah.
2.      Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan pokok di masyarakat.
3.      Tercapainya nilai tambah produk pertanian untuk peningkatan pendapatan petani.
4.      Terjaganya dan terpeliharanya kemampuan konservasi sumber daya alam dan berkurangnya lahan kritis di Kabupaten Bogor.

Strategi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabuipaten Bogor :
1.      Pengembangan pertanian dan kehutanan secara holistik/terpadu atau komprehensif melalui pendekatan sistem agribisnis (sub sistem hulu-upstream, sub sistem budidaya-on farm,subsistem hilir-downstream dan sub sistem jasa penunjang).
2.      Pengembangan manajemen rantai pasok (supply chain management), yaitu perpaduan atau saling tergantung seluruh usaha agribisnis yang berada dalam rantai pasok input, usahatani, rantai pasok output, jasa layanan serta infrastruktur dan regulasi penunjang.
3.      Pengembangan kemitraan dan kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan.
Kebijakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor :
1.      Pengembangan manajemen sistem agribisnis yang didorong oleh agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
2.      Penataan institusi dan organisasi bisnis petani, pemasaran serta pengembangan sumber daya mabusia dan IPTEK
3.      Pengembangan Infrastruktur agribisnis untuk mendukung kemajuan pada setiap sub sistem agribisnis.
4.      Pengembangan regulasi penunjang dalam rangka perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
5.      Peningkatan upaya konservasi, rehabilitasi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS).

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
            Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, Dinas Pertanian dan Kehutanan merupakan perangkat daerah dibidang pertanian dan kehutanan yang bertanggungjawab kepada Bupati.
1.      Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan kehutanan serta tugas pembantuan.

2.      Fungsi Dinas Pertanian dan Kehutanan
a.       Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanaian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan;
b.      Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan ;
c.       Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan;
d.      Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupatis esuai dengan tugas dan fungsinya.










B.     Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan
Text Box: Sub Bagian Program dan PelaporanText Box: Sub Bagian Umum dan KepegawaianText Box: Sub Bagian KeuanganText Box: Seksi Pengelolaan Hasil dan PemasaranText Box: Seksi Pengelolaan Hasil dan PemasaranText Box: Seksi Pelayanan Usaha dan PerlintanText Box: Seksi Pelayanan Usaha dan PerlintanText Box: Seksi PelayananText Box: Seksi ProduksiText Box: Seksi ProduksiText Box: Seksi PengelolaanHasil dan PemasaranText Box: Seksi Pelayanan Usaha dan PerlintanText Box: Seksi PengelolaanHasil dan PemasaranText Box: Seksi ProduksiText Box: KEPALA
 DINAS
Text Box: Bidang Tanaman PanganText Box: Bidang HortikulturaText Box: Bidang KehutananText Box: Bidang
Perkebunan
Text Box: Kelompok Jabatan FungsionalText Box: SekretarisText Box: Seksi Konservasi danRehabilitasi











Text Box: UPT
 



Susunan organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor secara lengkap adalah sebagai berikut :
Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor
secara lengkap adalah sebagai berikut :

a.       Kepala Dinas                                                                                                  
b.      Sekretaris
1.      Kasubag Program dan Pelaporan
2.      Kasubag Umum dan Kepegawaian
3.      Kasubag Keuangan
c.       Kepala Bidang Tanaman Pangan
1.      Kepala Seksi Produksi
2.      Kepala Seksi Pelayanan Usaha dan Perlintan
3.      Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
d.      Kepala Bidang Hortikultura
1.      Kepala Seksi Produksi
2.      Kepala Seksi Pelayanan Usaha dan Perlintan
3.      Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
e.       Kepala Bidang Perkebunan
1.      Kepala Seksi Produksi
2.      Kepala Seksi Pelayanan Usaha dan Perlintan
3.      Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
f.       Kepala Bidang Kehutanan
1.      Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi
2.      Kepala Seksi Pelayanan Usaha
3.      Kepala Seksi Pengelolaan Hasil dan Pemasaran
g.      Unit Pelaksana Teknis (UPT)
1.      UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil (16 unit)
2.      UPT Perbenihan (2 unit)
3.      UPT Pengembangan Teknologi Lahan Kering (1 unit)
4.      UPT Pengembangan Tanaman Obat (1 unit)
h.      Kelompok Jabatan Fungsional : Arsiparis 1 orang


C.    Tata Tertib Kerja Instansi
Adapun Tata tertib bagi pegawai di Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah:
1.    Masuk pukul 07.15 WIB.
2.    Istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB.
3.    Pulang pukul 15.30 WIB.
4.    Melaksanakan Apel Pagi di halaman Dinas Pertanian dan Kehutanan.
5.    Memakai seragam sesuai dengan peraturan yang ada.
6.    Hari Kamis dan Jumat memakai seragam batik.
7.    Dilarang menggunakan telepon genggam saat bekerja.
8.    Dilarang menggunakan komputer untuk kepentingan pribadi selain pekerjaan.
9.    Bersikap sopan santun dan berkata baik dengan siapa saja.
10.  Memberikan keterangan bila tidak masuk kerja ataupun sedang dinas lapangan.
11.  Menggunakan fasilitas ruangan dengan baik dan benar.
12.  Dilarang merokok di dalam ruangan.


D.    Disiplin dan Keselamatan Kerja Instansi
1.      Sanksi Hukuman Disiplin
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-eraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. Berat ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik/buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman harus dipertimbangkan secara logis, masuk akal dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan.sanksi hukuman seharusnya tidak terlalu ringan, namun juga tidak terlalu berat agar dapat tetap mendidik karyawan untuk mengubah perilakunya. Menurut Indrakusuma (1981: 48-49), menyinggung tentang hukuman disiplin, maka dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1980 disebutkan tiga tingkatan hukuman disiplin, yaitu:
a.       Hukuman Disiplin Ringan, terdiri atas:
1)      Teguran lisan
2)      Teguran tulisan
3)      Pernyataan tidak puas secara tertulis
b.      Hukuman Disiplin Sedang, terdiri atas:
1)      Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 tahun
2)      Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 tahun
3)      Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 tahun
c.       Hukuman Disiplin Berat, terdiri atas:
1)      Penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 tahun
2)      Pembebasan dari jabatan
3)      Pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil tidak atas permohonan sendiri
4)      Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil.
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pemimpin yang demikian akan mudah untuk disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan.
(Sumber: Buku Arsip Dinas Pertanian dan Kehutanan, 9-23)
BAB III
URAIAN PELAKSANAAN KERJA
A.    Landasan Teoritis
1.      Pengertian Mengentri Data
Entri data adalah tindakan menyalin beberapa bentuk informasi ke media lain, biasanya melalui masukan ke dalam program komputer. Bentuk data yang mungkin dituliskan termasuk dokumen tulisan tangan, informasi spreadsheet off, dan urutan angka, serta kode komputer dan bahkan nama dan alamat. Beberapa karir secara eksklusif terlibat dalam entri data, sementara para pekerja tertentu, seperti programmer, mungkin harus sesekali memasukkan data saat melakukan tugas-tugas lainnya. Setiap orang yang tertarik dalam karir ini harus berhati-hati, namun, karena ada banyak online "kesempatan" yang benar-benar penipuan dan pekerjaan tidak sah.
Dalam beberapa kasus, komputer dapat melakukan entri data dengan memindai dokumen dan mengubah informasi untuk program yang berbeda. Metode ini dapat menghilangkan beberapa pekerjaan manual lainnya. Sebagai contoh, perangkat lunak pengenalan suara cukup akurat dapat mengurangi kebutuhan untuk transcriptionists medis. Siapa pun yang bekerja di bidang ini harus mencari cara untuk mendapatkan keterampilan tambahan, seperti pengetahuan tentang bahasa pemrograman komputer, menjadi lebih menarik sebagai kesempatan kerja menjadi terbatas.
Dengan sejumlah sistem komputer yang memerlukan informasi baru secara hampir konstan, entri data tidak selalu harus mengambil tempat di kantor. Banyak orang bekerja di luar rumah mereka memasukkan data, menyalin informasi, atau mengupdate website. Beberapa peluang ini dapat ditemukan secara online, meskipun banyak perusahaan mengharuskan pelamar datang ke lokasi untuk pengujian dan pelatihan. Setelah ini selesai, juru ketik mungkin bekerja onsite di lokasi itu, atau mungkin layak untuk bekerja dari rumah nya.
Entri data membutuhkan fokus dan konsentrasi penuh, yang dapat melelahkan mental dan fisik. Hal ini penting bagi orang yang duduk dan mengetik sepanjang hari untuk memperhatikan mempertahankan postur yang baik, ketik posisi ergonomis suara, dan mengambil istirahat untuk mata dan tangan mereka. Kebanyakan ahli ergonomi tempat kerja menunjukkan bahwa orang yang duduk di depan komputer untuk waktu yang lama harus istirahat setidaknya sekali satu jam dan menjauh dari layar komputer mereka. Tangan dan tubuh-latihan peregangan dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti sindrom carpal tunnel.




2.      Pengertian Persediaan peralatan kantor
Setiap memiliki aktiva sebagai sarana yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas perusahaan. Persediaan peralatan kantor adalah salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh suatu perusahaan atau perkantoran. Tanpa adanya peralatan kantor, maka aktivitas di dalam perusahaan atau di dalam kantor tersebut akan terhambat. Bahkan, suatu kantor pun akan terlihat kosong melompong ketika di dalam ruangan kantor tersebut tidak ada satu pun peralatan kantor yang tersedia.
Pemilihan peralatan kantor yang hendak digunakan oleh suatu kantor atau perusahaan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan para perkerja atau karyawan yang akan menggunakan peralatan kantor tersebut. Dengan pemilihan peralatan kantor yang tepat, maka peralatan kantor tersebut akan dapat membantu memperlancar pekerjaan yang ada di kantor atau di perusahaan tersebut.
Pengolahan sistem pencatatan persediaan dengan menggunakan komputer sangat berpengaruh dalam penggunaan persediaan, sehingga persediaan dapat digunakan secara maksimal dan juga menghasilkan informasi yang cepat, serta menghindari terjadi kelebihan.





3.      Pengertian Peralatan Kantor
Peralatan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan pekerjaan kantor, tanpa ada peralatan kantor tidak mungkin kantor menghasilkan sesuatu, karena pegawai kantor bekerja untuk mengolah bahan dengan sarana dan dengan peralatan kantor yang ada.
Peralatan kantor dapat didefinisikan sebagai barang-barang yang dapat yang digunakan dalam jangka waktu yang relaif lama dan mengalami penyusutan. Peralatan sangat indentik dengan benda-benda yang besar dan berat, memperlukan perawatan yang khusus, serta berharga mahal. Meskipun tidak semua peralatan kantor berharga mahal, namun secara umum harga-harga peralatan kantor memang mahal.
Setiap kantor dapat memiliki peralatan kantor yang berbeda sesuai dengan jenis usaha masing-masing, meskipun ada beberapa peralatan kantor yang harus mutlak dimiliki oleh perkantoran. Beberapa contoh peralatan kantor yang harus dimiliki oleh perkantoran diantaranya meja, kursi, lemari arsip, komputer, mesin printer, mesin tik dan lain-lain.
           






4.      Macam-macam Peralatan Kantor
Seperti dijelaskan di muka bahwa perbekalan kantor ada 5 macam yaitu :
a.       Perabot kantor yaitu segala macam barang/benda kantor yang berfungsi sebagai penunjang terhadap pekerjaan kantor. Perabot kantor juga bisa diartikan segala macam peralatan yang berkaitan dengan tulis-menulis dan penyimpanan hasil kerja kantor. Istilah lain dari perabot kantor adalah perkakas kantor atau office furniture. Misalnya meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya.
b.      Peralatan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan di kantor. Misalnya kertas, amplop, pita mesin dan sebagainya.
c.       Mesin-mesin kantor adalah segala macam mesin kantor yang digunakan untuk memproses pekerjaan kantor. Misalnya mesin tik, komputer, stensil, OHP, mesin foto copy dan sebagainya.
d.      Pesawat Kantor yaitu semua mesin kantor yang digunakan untuk mengadakan komunikasi baik di lingkungan sendiri maupun dengan pihak luar kantor. Misalnya intercom, telepon, fax, dan sebagainya.
e.       Interior kantor yaitu semua jenis barang/fasilitas yang berfungsi untuk menghias ruangan kantor sehingga tercipta ruangan yang serasi. Misalnya gambar, lampu, vas bunga, dan sebagainya.
5.      Penanganan Peralatan Kantor
Untuk menangani masalah peralatan kantor yang dilakukan pada suatu bagian kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
1.      Pengadaan yaitu usaha yang bertujuan untuk memperoleh peralatan atau perlengkapan kantor sesuai rencana kebutuhan yang telah ditentukan, melalui pembelian, pembuatan sendiri, menyewa dan bantuan.
2.      Penyimpanan yaitu kegiatan untuk menampung hasil pengadaan barang perlengkapan yang meliputi segi administratif (pencatatan ke dalam buku barang) maupun segi fisik (penyimpanan barang itu sendiri).
3.      Pengeluaran atau Pendistribusian yaitu penyaluran barang dari unit pergudangan kepada unit pemakai berdasarkan bon permintaan dan harus dicatat pada buku pengeluaran barang.
4.      Pemeliharaan yaitu segala usaha yang dilakukan terus menerus agar barang tetap terpelihara baik sehingga siap dipakai pada saat diperlukan.
5.      Penghapusan yaitu usaha yang dilakukan untuk menghapus barang-barang dari dalam daftar infentaris berdasarkan peraturan yang berlaku.
Top of Form

Bottom of Form


6.      Permintaan Peralatan Kantor
Langkah-langkah permintan peralatan kantor.
Adapun langkah-langkah permintaan peralatan yang dimaksud adalah :
1.      Unit pemakai mengajukan bon permintaan kepada bagian gudang dengan bon permintaan peralatan.
2.      Bagian administrasi gudang meneliti baik keluar (apakah permintaan tersebut benar-benar harus dipenuhi) maupun ke dalam (apakah barang yang diminta ada dalam gudang).
3.      Apabila permintaannya memenuhi syarat selanjutnya disetujui dan persetujuan tersebut diserahkan ke pengurus peralatan.
4.      Persetujuan yang diterima oleh pengurus dijadikan pedoman untuk mengeluarkan peralatan dan disampaikan kepada unit pemakai.
5.      Bagian administrasi gudang selanjutnya membukukan peralatan yang dikeluarkan tersebut.
6.      Bagian gudang menghitung persediaan peralatan baik secara administrasi maupun secara fisik.
7.      Bagian administrasi bersama bagian peralatan mengecek fisik persediaan peralatan secara bersama-sama apakah sesuai antara yang tercatat dengan keadaan sebenarnya.
8.      Pihak Gudang selanjutnya melaporkan kepada Pimpinan yang bersangkutan.
7.      Pemeliharaan Peralatan
Barang-barang perbekalan kantor baik yang ada di dalam gudang maupun yang ada pada unit pemakai harus selalu dipelihara agar selalu siap untuk digunakan dan juga untuk memperpanjang usia pemakaian dalam rangka menghemat anggaran kantor.
Cara-cara pemeliharaan barang dapat disesuaikan dengan kriteria berikut:
1.      Menurut Tempat Barang
a.       Ada dalam gudang atau persediaan
Dilakukan dngan cara meletakkan sesuai dengan kondisi barang dan selalu terkontrol setiap waktu jika perlu diberikan pengaman dari hal-hal yang dapat merusakkan barang.
Contohnya: barang yang terbuat dari logam seperti, meja atau lemari disemprot bahan anti karat.
b.      Ada dalam pemakaian
Selalu digunakan sesuai prosedur, dibersihkan dan diletakkan secara aman. Contohnya: komputer prosedur penggunaannya (menghidupkan dan mematikan) harus sesuai dan dibersihkan secara rutin juga matikan sambungan listrik jika sudah tidak digunakan lagi.

2.      Menurut Jenis Barang
    1. Barang bergerak (bisa dipindahkan)
Dirawat sesuai prosedur dan jika terjadi kerusakan dan tidak teratasi dapat dibawa keluar kantor untuk di servis oleh ahlinya.
Contohnya: mesin printer jika mengalami kerusakan dan tidak bisa diservis di kantor bisa dibawa ke pusat perbaikan di lain tempat.
    1. Barang Tetap (tidak bisa dipindahkan)
Digunakan secara baik dan sesuai prosedur.
Contohnya: lampu listrik atau kran air harus dimatikan jika kitatidak membutuhkan lagi.






B.     Uraian Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
1.      Persiapan Kerja
Persiapan kerja yang dilakukan Peserta Prakerin sama dengan apa yang dilakukan oleh Karyawan/Karyawati. Hal sangat bermanfaat dan penting di dalam berkerja untuk memberikan pandangan baik, serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Persiapan kerja antara lain yaitu :
a.       setiap hari senin dan jum’at masuk pada pukul 07.15 WIB dan pulang pukul 15.30 WIB dan diharuskan ikut melaksanakan Apel Pagi.
b.      Berpakaian rapih dan sopan.
c.       Berpakaian sesuai tata tertib untuk pelaksanaan Prakerin.
d.      Datang tepat waktu.
e.       Melaksanaakan tata tertib kerja.

2.      Proses Kerja
Dalam melaksanakan kegiatan, pertama diberi pengarahan dan bimbingan oleh Pembimbing tentang tahapan kerja, lingkungan kerja dan penempatan kerja dalam kegiatan tempat yang telah diberikan, kami diberikan arahan tentang pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan bagian yang ditempati. Dikarenakan ada perbedaan dalam setiap Bagian, maka pada minggu-minggu pertama kami bekerja, kami melakukan Shif tempat, agar kami dapat mengetahui tidak hanya satu bagian yang di sana. Proses kerja di Dinas Pertanian Dan Kehutanan berlangsung pada hari senin-juma’at, di muali dari jam 07.15-15.30. Selain itu pada hari jum’at perusahaan biasanya rutin melakukan senam pagi.Hal ini di maksudkan agar menjaga kebugaran dan kesehatan badan para pegawai. Serat di sela-sela jam kerja terdapat satu kali istirahat setiap jam 12.00-13.00.
Program kerja yang penulis lakukan setiap hari di Dinas Pertanian Dan Kehutanan adalah sebagai berikut :
a.       Mengentri data persediaan peralatan kantor seperti laporan perkembangan fisik dan keuangan.
Ada pun kegiatan penyediaannya seperti :
2)      Kegiatan Penyediaan Surat Menyurat
3)      Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi
4)      Kegiatan PenyediaanPenyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas atau Operasional
5)      Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
6)      Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
7)      Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Pengandaan
8)      Kegiatan PenyediaanKomponen Instalasi Listrik atau penerangan Bangunan
9)      Kegiatan Penyediaan Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
10)  Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor
11)  Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
12)  Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi
13)  Kegiatan PenyediaanPelayanan Dokumentasi dan Arsip SKPD
14)  Kegiatan Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
15)  Kegiatan Penyediaan Pelayanan Administrasi Barang
16)  Kegiatan Penyediaan Pelayanan Keamanan Kantor

Ada pun kegiatan penyediaannya rencana kerja dan anggaran satuan kersa pangkat daerah
Isi yang dikerjakan oleh penulis adalah :
a.       Mencatat jumlah anggaran
b.      Lokasi
c.       Kode rekening
d.      Uraian kegiatan
e.       volume
f.       Target keuangan
g.      Realisasi : Keuangan (Rp), (%) keuanagan, fisik (%)
h.      Dan permasalahan dan upaya pemecahan masalah







C.    Manfaat yang di peroleh dari Pelaksana Praktik Kerja Industri
Manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) adalah sebagai berikut :
1.      Untuk meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang membentuk para siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan perkerjaan yang sesuai dengan program studi yang di pilihnya.
2.      Agar  dapat  menjalin  suatu  kerja  sama  antara  perusahaan  dan sekolah.
3.      Untuk meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek usaha yang profesional yang handal dan menciptakan suatu tenagakerjayang berkualitas, baik, terampil, dan siap dipakai dalam lapangan kerja yang sesuai program studi yang dipilihnya.
4.      Sebagai  wadah  untuk  mempraktekan  dan  menerapkan  sesuatu  hal  yang  siswa  lakukan  atau  pelajari  disekolah.
a.       Melatih siswa atau siswi mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan  dunia  Industri  atau  usaha
b.      Dapat membiasakan siswa/siswi untuk mampu menanamkan kedisiplinan ketika di dunia usaha atau industri.
5.      Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
6.      Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
7.      Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penetapan teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah dan sebaliknya.
8.      Untuk mengasah Skill dan pendidikan yang diberikan sekolah.
9.      Bagi instansi dapat terbantunya pekerjaan yang menyangkut tentang pekerjaan kantor.
10.  Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
11.  Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan kesesuaian pendidikan dan kejujuran.
12.  Memberi peluang pengamatan ilmu bagi siswa yang telah selesai.
13.  Memberi kesepakatan bagi para siswa untuk dapat memasyarakatan diri pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja penerima, maupun sebagai pekerja sendiri terutama yang berkenaan dengan di siplin kerja.


BAB IV
PENUTUP
Setelah penulis melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Dinas Pertanian dan Kehutanan selama kurang lebih dua bulan, yaitu dari tanggal 2 Januari 2014 sampai dengan 28 Februari 2014, maka penulis dapat menyampaikan sedikit mengenai kesimpulan dari Prakerin serta saran-saran bagi pihak sekolah maupun pihak Industri.

A.    Kesimpulan
Setelah Penulis melaksanakan Prakerin yang bertempat di Dinas Pertanian Dan Kehutanan, maka penulis dapat kesimpulan, sebagai berikut:
1.      Pentingnya Persediaan peralatan kantor adalah salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh suatu perusahaan atau perkantoran.
2.      Mengentri Data perlu dilakukan. Untuk menghindari adanya penipuan dan pekerjaan tidak sah.
3.      Perbedaan peralatan dan perlengkapan kantor yaitu :
Peralatan sifatnya tidak cepat habis (jangka waktu penggunaannya lebih lama) dan merupakan alat inti dan biasanya barang2 yang berukuran besar. (contohnya: komputer, mobil, meja). perlengkapan sifatnya cepat habis dan biasanya berukuran lebih detail/lebih kecil. sebagai pelengkap peralatan. (contohnya: pulpen, kertas)

B.     Saran
Dengan segala kerendahan hati, penyusun akan menyampaikan saran-saran untuk pihak sekolah dan pihak industri. Beberapa saran yang hendak penyusun sampaikan diharapkan dapat membantu proses evaluasi dan sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan Prakerin untuk masa-masa yang akan datang. Selain itu, saran-saran ini merupakan suatu wujud kepedulian penyusun terhadap kemajuan dunia pendidikan yang berkembang begitu pesatnya.

1.      Saran Untuk Sekolah
Adapun saran yang akan saya sampaikan antara lain :
a.       Pemberian informasi serta gambaran mengenai kondisi dan suasana diIndustri kepada siswa yang akan melaksanakan Prakerin hendaknya diperluas lagi mengingat beragamnya dunia industri.
b.      Kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan khusus untuk menghadapi kegiatan Prakerin tetap dilestarikan dan terus ditingkatkan, karena sangat bermanfaat bagi siswa setelah berada di dunia industri.
c.       Sekolah hendaknya  melakukan monitoring terhadap siswa yang melakukan Prakerin lebih sering lagi guna mengetahui secara langsung kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa dalam menghadapi Prakerin.
d.      Tekonolgi pada masa sekarang dirasakan sangat cepat perkembangannya. Sekolah dengan segala keterbatasannya dirasakan tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut, namun masih ada hal lain yang biasa dilakukan sebagai altenatif dalam mengejar ketertinggalan tersebut. Salah satu cara yang bias dilakukan adalah dengan diadakannya Kunjungan Industri, dengan begitu diharapkan siswa dapat menyerap informasi dan teknologi baru yang ada di industri, sehingga kemajuan teknologi dan informasi yang tidak didapatkan di sekolah dapat diketahui.
e.       Sarana dan prasarana terutama yang menunjang kegiatan belajar produktif lebih ditingkatkan lagi, agar dapat memotivasi para siswa untuk belajar lebih giat lagi.
f.       Para guru teori dalam setiap penyampaian materi pelajaran, hendaknya di praktikkan system kerja langsung, sehingga memberi kematangan pada siswa dalam praktik kerja.

2.      Saran Untuk Kantor Dinas Pertanian dan Kehutanan
a.       Untuk menjaga terjalinnya hubungan baik antara pihak industri dengan pihak sekolah,  maka diharapkan untuk masa-masa yang akan datang pihak industri dapat menerima kembali siswa-siswi yang akan melaksanakan Prakerin dari dunia pendidikan, khususnya siswa-siswi SMK Negeri 1 Depok dengan tangan terbuka, karena dengan hubungan baik ini sangat diharapkan keberadaannya di dunia pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan.
b.      Dalam melaksanakan Prakerin hendaknya pihak industri memberikan suatu target atau hal-hal yang harus dikuasai dalam pelaksanaan Prakerin.
c.       Diharapkan pihak industri memiliki bagian khusus yang menangani siswa yang sedang melaksanakan Prakerin sehingga keberadaannya lebih terbina dan terkontrol dengan baik.
d.      Diadakannya kerjasama antara pihak industri dengan pihak sekolah, karena hal ini dapat membantu proses kegiatan siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan aplikasi pelajaran yang telah didapatkan disekolah.
e.       Pihak industri sebaiknya mengadakan evaluasi berkala mengenai kemajuan yang telah dicapai oleh siswa Prakerin.

Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas akhir ini,  penulis panjat puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan jerih payah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga apa yang telah penulis paparkan dalam tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Hanya kepada Allah lah segalanya penulis kembalikan, sebab di tangan-Nyalah sumber segala kebenaran. Bila ada sedikit kebenaran dalam tugas ahir ini semata-mata datangnya dari Allah SWT.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pihak sekolah maupun pihak industri. Pada kesempatan kali ini, penulis sangat berharap penyusunan karya tulis ini dapat memberikan manfaat yang lebih bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Pada kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu atas kelancaran dalam penyusunan karya tulis ini, khususnya kepada pihak sekolah yang selama ini telah mendidik dan membimbing penulis, serta kepada pihak industri yang telah memberikan kesempatan Prakerin bagi penulis yang merupakan pengalaman berharga.


DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan dari SMK Negeri 1 Depok
Hidayat Taufik, 2009, Teori & Praktik Membuat Aplikasi Akuntansi dengan Microsoft Office Excel, Jakarta, Mediakita.
Mirna, 2013, Laporan Praktik Kerja Industri Mengelola Surat Masuk dan Surat Keluar.
Buku Arsip Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Nurlela & Bustami Bastian, 2006, Akuntansi Biaya, Jakarta, Graha Ilmu.
Gudono, 1993, Akuntansi Manajemen, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.









LAMPIRAN – LAMPIRAN